Sabtu, 16 Juni 2012

Makalah 4


CITRA INDIVIDU DAN KELUARGA MENCIPTAKAN NILAI DALAM TATA MASYARAKAT

gundar





OLEH :

NAMA            : EGGI ALAM PERSADA
KELAS           : 1KA33
NPM                : 12111334




UNIVERSITAS GUNADARMA

Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah
citra individu dan keluarga
Menciptakan  tata NILAI dalam masyarakat
Kelas  :  1-KA33
Tanggal Penyerahan Makalah : 15 Juni 2012
Tanggal Upload Makalah  :  16 Juni 2012

P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
12111334
Eggi Alam Persada



Program Sarjana Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA


KATA PENGANTAR

          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan topik “Citra Individu dan Keluarga Menciptakan Tata Nilai Dalam Masyarakat ”. Shalawat serta salam kita senantiasa curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat.
Dalam makalah ini, penyusun mencoba memaparkan bagaimana pentingnya nilai- nilai dalam masyarakat . Kontribusi apa yang harus diberikan oleh pemerintah dan masyarakat sehingga kebudayaan bamgsa ini dapat terus terpelihara dan dikenal oleh masyarakat dunia.
Makalah ini mungkin masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penyusun terima dengan hati terbuka. Semoga tulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada segenap rekan semua yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kita semua.

                                                                                                                                   
 Bekasi, Juni 2012



                                                                                                                        Penyusun






DAFTAR ISI
Pernyataan………..............................................................................     i
Kata Pengantar…………....................................................................     ii
Daftar Isi….......................................................................................     iii


Bab 1
Pendahuluan……..............................................................................      1
1.Latar Belakang...............................................................................      1
2.Tujuan..........................................................................................      1
3.Sasaran.........................................................................................      2


Bab 2 Permasalahan..........................................................................      3         
1.Kekuatan.......................................................................................      4
2.Kelemahan....................................................................................      4                     
3.Peluang.........................................................................................      5
4.Tantangan/Hambatan....................................................................       5


Bab 3 Kesimpulan dan Rekomendasi................................................       6
1.Kesimpulan................................................................................        6
2.Rekomendasi...............................................................................       6
3.Referensi....................................................................................        7




BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang.
Nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat yaitu dalam kehidupan sehari-hari manusia dalam berinteraksi dipandu oleh nilai-nilai dan dibatasi oleh norma-norma dalam kehidupan social. Norma dan nilai pada awalnya lahir tidak disengaja , karena kebutuhan manusia sebagai makluk social dan harus berinteraksi dengan yang lain menuntut adanya suatu pedoman, pedoman itu lama kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara sadar.

Nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya. Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.

Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. Contoh, masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam persaingan akan muncul pembaharuan-pembaharuan. Sementara pada masyarakat tradisional lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun.


I.2. Tujuan.
Tujuan penyusunan makalah ini yaitu :

Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Berbagi pengetahuan mengenai kebudayaan di Indonesia.
Agar mahasiswa mampu untuk bercitra dalam masyarakat.
Menyadarkan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan kemasyarakatan.
Agar dapat menyelesaikan tugas yang di berikan.
Mampu menjalin dan menjaga tali persaudaraan dan kerjasama antar masyarakat
Saling memiliki citra masyarakat masing – masing.


I.3. Sasaran.
Penulisan makalah ini di buat semata – mata untuk menyuguhkan bagaimana seorang individu dan keluarga dapat saling mencitrakan diri mereka masing – masing agar dapat menjalin tali persaudaraan antar sesame penduduk yang nantinya akan sangat berguna bagi para penerus yang dapat mempelajari dan memahami bagaimana para pendahulu nya itu sendiri bercitra dalam masyarakat
BAB II
PERMASALAHAN

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat
Dalam hal ini individu bisa dikatakan sebagai manusia perseorangan pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek yaitu aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dalam perkembangannya menjadi ‘manusia’, sebagaimana diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut menjalani sejumlah bentuk sosialisasi. Sosialisasi inilah yang membantu individu mengembangkan ketiga aspeknya tersebut.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yng menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Salah satu bentuk sosialisasi adalah pola pengasuhan anak di dalam keluarga, mengingat salah satu fungsi keluarga adalah sebagai media transmisi atas nilai, norma dan simbol yang dianut masyarakat kepada anggotanya yang baru. Di masyarakat terdapat berbagai bentuk keluarga di mana dalam proses pengorganisasiannya mempunyai latar belakang maksud dan tujuannya sendiri. Pranata keluarga ini bukanlah merupakan fenomena yang tetap melainkan sebuah fenomena yang berubah, karena di dalam pranata keluarga ini terjadi sejumlah krisis. Krisis tersebut oleh sebagian kalangan dikhawatirkan akan meruntuhkan pranata keluarga ini. Akan tetapi bagi kalangan yang lain apa pun krisis yang terjadi, pranata keluarga ini akan tetap survive.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.



Analisa SWOT
II.1. Strenghts (Kekuatan)
Kebudayaan Indonesia mempunyai ciri khas di tiap daerahnya.
Ciri khas tersebut dapat menarik minat masyarakat sehingga bisa lebih mencintai budaya
sendiri seperti batik Pekalongan mempunyai ciri khas tersendiri dengan kehalusan
batiknya.
Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai ke aset
yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki
Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya,
seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut.
Cara
Cara ini menunjuk pada bentuk perbuatan,cara ini lebih tampak menonjol dalam hubungan antar individudalam masyrakat. Pelanggaran atau penyimpangan terhadap usage tidak menimbulkan sanksi hukum yang berat tapi hanya sekedar celaan, cemohoon, sindiran, ejekan dsb.
Tata kelakuan
Kebiasaan yang diterima sebagai norma pengatur, atau pengawas secara sadar maupun tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya.
Adap-istiadat
Tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggaradat-istiadat akan mendapat sanksi keras yang terkadang secara tidak langsung diperlukan.


II.2. Weakness(Kelemahan)

Seringnya terjadi interaksi negatif antar-budaya/kelompok masyarakat tertentu,  konflik antar-suku/etnis, efek negatif globalisasi dan maraknya aksi teror dapat memudarkan jati diri budaya bangsa.
Keterbatasan sarana dan prasarana kesenian; menurunnya minat masyarakat dalam menonton kegiatan seni-budaya ; terjadinya pembajakan karya seni dan budaya dapat menghambat dan memudarkan potensi budaya lokal.
Masih maraknya kasus pencurian benda cagar budaya dan situs; serta tidak terawatnya bangunan bersejarah. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih kurangnya apresiasi, pemahaman, komitmen, dan kesadaran tentang arti pentingnya warisan budaya dengan berbagai kandungan nilai-nilai luhurnya.
Kurangnya sumber daya manusia yang bergerak di bidang pariwisata dan budaya. Belum optimalnya hasil penelitian dan pengembangan kebudayaan ; terbatasnya dukungan peraturan perundangan kebudayaan ; serta belum optimalnya kerjasama antarpihak, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat.





II.3. Opportunities(Peluang)
Sebagai sarana edukasi dan rekreasi yang dapat mengihlami berkembangnyaindustri budaya yang memiliki nilai ekonomi yang berkelanjutan.
Pemerintah harus mampu menggandeng semua pihak untuk meningkatkan kepariwisataan dan kebudayaan, meningkatkan kemampuan pengelolaan informasi pariwisata dengan memanfaatkan internet sebagai ajang promosi dan pemasaran.
Pemerintah juga harus meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan transportasi darat, laut, dan udara yang memadai serta kondisi keamanan yang kondusif sehingga wisatawan merasa nyaman dan aman berada di daerah wisata. Semakin banyak orang yang berwisata, maka dengan sendirinya sumber daya manusia yang bergerak di bidang pariwisata dan budaya akan meningkat.
Produk dalam negeri yang sekaligus mempromosikan budaya nasional di Indonesia.
Hubungan yang baik antara Indonesia dengan budaya luar.
Berkembangnya multimedia
Dengan perkembangan multimedia di jaman yang modern ini dapat memberikan peluang untuk masyarakat dalam mencitrakan suatu masyarakat itu sendiri


II.4. Threats (Tantangan/hambatan)

Tantangan kita ke depan itu memanfaatkan peran media
Untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai tradisi luhur seperti, cinta tanah air, nilai solidaritas sosial, dan keramahtamahan yang menjadi identitas budaya yang berfungsi sebagai perekat persatuan bangsa dalam segenap aspek kehidupan masyarakat.
  Perpecahan di dalam masyarakat itu sendiri
Sering terjadi dalam suatu masyarakat yang sedang membangun citra mereka mengalami perbedaan pendapat sehingga hal ini dapat merusak citra masyrakat itu sendiri
Relatif minimnya filterisasi terhadap budaya
Dalam suatu budaya itu penting sekali untuk melakukan feltirisasi dengan baik sehingga pencitraan dalam gagasan budaya itu tidak di salah artikan oleh suatu masyarakat
Banyaknya situs-situs dan benda-benda cagar budaya yang dirusak
Jika hal ini telah terjadi pada suatu masyarakat maka pencitraan suatu masyarakat akan berkutang dan penurunan citra masyarakat itu di mata dunia
Budaya asing dianggap oleh para pemuda zaman lebih modern atau disebut lagi terkenal bahkan sekarang budaya nasional sendiri terlupakan dan ditinggalkan..


BAB III 

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


III.1. Kesimpulan.
Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Aspek individu, keluarga, dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia. Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya.
III.2. Rekomendasi
Menghargai budaya negara kita
Mempraktekkanya dalam kehidupan sehari-hari
Menjaga hubungan baik antara pemerintah dan masyarakat.
Memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung budaya kita.
Peningkatan sosialisasi dan apresiasi kebudayaan kepada masyarakat melalui media maupun kegiatan nyata dalam bentuk pesta budaya yang teragendakan
Pertumbuhan usaha jasa parawisata domestik dan mancanegara menjadikan sumber devisa bagi negara untuk itu perlu ditunjang dengan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana
Peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan yang berjenjang dan berkelanjutan




Referensi


Makalah 3









MAKALAH 2


PERAN BUDAYA DAERAH DALAM MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA BANGSA





gundar





OLEH :

NAMA           : EGGI ALAM PERSADA
KELAS          : 1KA33
NPM               : 12111334

UNIVERSITAS GUNADARMA

Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

citra individu dan keluarga
Menciptakan  tata NILAI dalam masyarakat

 


Kelas  :  1-KA33
Tanggal Penyerahan Makalah : 15 Juni 2012
Tanggal Upload Makalah  :  16 Juni 2012

P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
12111334
Eggi Alam Persada



Program Sarjana Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA








 
DAFTAR ISI

PERNYATAAN……………………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………......iv

BAB I
 PENDAHULUAN

Latar Belakang…………………………………………………………5
Tujuan………………………………………………………………….6
Sasaran …………………………………………………………………6

BAB II

 PERMASALAHAN
Kekuatan(Strength)……………………………………………………7
Kelemahan(Weakness)………………………………………………..7
Peluang(Opportunity)……………………………………………......7Ancaman (Threats)..........................…………………………………..8

BAB III

KESIMPULAN   DAN   REKOMENDASI
Kesimpulan……………………………………………………………9
Rekomendasi………………………………………………………….9
Referensi ………………………………………………………………9


















BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta dan rasa, sedangkan kebudayaanadalah hasil dari cipta rasa, karsa, dan rasa tersebut Koentjaraningrat (1976:28).Kebudayaan dimiliki oleh setiap bangsa, oleh karena itu kebudayaan dari setiap bangsa saling berbeda-beda. Meskipun terkadang ada kesamaan seperti halnyarumpun dan ras. Di jepang antara kebudayaan dan budaya dibedakan berdasarkan pengertiannya. Budaya ialah sesuatu hal yang semiotik, tidak kentara atau bersifatlaten artinya keseluruhan hal yang alamiah. Sedangkan kebudayaan ialah seluruhcara hidup manusia untuk mempertahankan hidupnya artinya, keseluruhan hal yang bukan alamiah yaitu hasil ciptaan manusia. Kebudayaan juga dapat dijelaskan dalamSitumorang (1995:3) adalah sebuah jaringan makna yang dianyam manusia tersebutdalam hidup, dan mereka bergantung pada jaringan-jaringan makna tersebut. Salahsatu hasil kebudayaan manusia adalah sastra.Sastra merupakan suatu kegiatan kreatif yang mempunyai unsur seni. MenurutHegel dalam Umri (1996:33) seni adalah pikiran yang sempurna yang menjelmakedunia panca indra. Karya sastra lahir ditengah-tengah masyarakat sebagai hasilimajinatif atau fiktif yaitu suatu cerita rekaan yang mengangkat dari daya khayalkreatif, bersifat intuitif yang mengutamakan faktor rasa agar dapat difahami oleh para pembaca. Sastra juga dapat dikatakan sebagai suatu karya fiksi yang merupakanhasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkanaspek estetik baik yang didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek makna menurutMukarovsky dalam Fananie (2000:3)



2.Tujuan

Dengan disusunnya makalah ini bertujuan untuk :
Memenuhi tugas mata kuliah ilmu budaya dasar 
Menjelaskan betapa pentingnya melestarikan kebudayaan
Menambah pengetahuan tentang kebudayaan
Mengajak agar pembaca mau ikut serta berkontribusi dalam pelestariankebudayaan
Menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari

3.Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesiauntuk membantu pemerintah berperan aktif berkontribusi dalam upaya pelestariankebudayaan. Dikarenakan masyarakat sekarang di kalangan anak kecil, remajadewasa, maupun orang tua sekarang kurang memperhatikan kebudayaan yangmenjunjung tinggi nilai kesopan santunan dalam sehari – hari dan tidak peduli terhadap kelangsungan kebudayaan.



BAB II
PERMASALAHAN

Pada era globalisasi saat ini, mengelola suatu bangsa yang luas dan besar seperti bangsa Indonesia tentu bukan merupakan hal yang mudah. Tantangan globalisasimenjadi bagian dari tantangan yang bersifat eksternal selain dari tantangan, bahkanancaman yang berasal dari keanekaragaman budaya dan suku bangsa yang bersifatinternal. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu sebab semakincepatnya terjadi perubahan pada masyarakat suatu bangsa. Teknologi informasimenjadi terbuka dan bahkan seolah-olah telah menjadi kebutuhan primer bagimasyarakat saat ini sehingga masyarakat yang belum memiliki kemampuan teknologiinformasi dinilai belum mengikuti perkembangan globalisasi. Tentu globalisasimelalui teknologi informasi tersebut juga memberikan hal-hal yang positif tetapi banyak juga ada hal-hal yang negatif. Maka, masyarakat dan bahkan bangsaIndonesia harus mampu melakukan filterisasi terhadap perkembangan teknologiinformasi tersebut sehingga tidak memberikan dampak negatif pada masyarakat.Misalnya, gambar-gambar yang masuk dalam katagori pornografi yang gampangdiakses menjadi ancaman serius generasi muda.Pada dasarnya, perkembangan teknologi informasi (internet) ini dapat dimanfaatkanuntuk media pengembangan budaya nasional. Bangsa Indonesia memilikikesempatan yang besar untuk mempublikasikan atau bahkan mempromosikan semua budaya nasional Bangsa Indonesia untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.Banyak hal yang dapat dimanfaatkan melalui yang terkait dengan budaya nasional.Kita bersyukur karena batik telah di tetapkan oleh UNESCO sebagai bagian darikebudayaan dunia. Sehingga tanggal 2 Oktober telah ditetapkan sebagai “Hari Batik se-Dunia”. Kita harus berbangga karena Indonesia di kenal sebagai negara batik yang juga sudah menjadi bagian dan bahkan menjadi mata pencaharian masyarakat kita.Semoga keberhasilan ini dapat disusul dengan budaya nasional bangsa Indonesia.

Analisis permasalahan kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikankebudayaan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkunganinternal maupun eksternal dilihat dari aspek :

1. Kekuatan (Strength)

Karakter Nasional (ciri khas budaya)Karakter nasional menyangkut tentang faktor manusia (masyarakat) danaspek kualitas yaitu sifat moral serta intelektualisme yang fundamental yangmerupakan ciri-ciri khas suatu bangsa. 
Semangat NasionalSemangat nasional adalah tingkat ketahanan dan ketangguhan suatu bangsaterhadap dukungan pelaksanaan politik luar negeri dan politik internasionalserta kebijakan pemerintah yang akan dilaksanakan.
Sumpah Pemuda Nasionalisme Indonesia juga telah meruntuhkan klaim-klaim dinasti lokaldan regional serta komunikas-komunitas berdasarkan agama, suku danidentitas lainnya menjadi satu kekuatan yakni Sumpah Pemuda, “KamiPemuda dan Pemudi Indonesia Berbangsa Satu Bangsa Indonesia, KamiPemuda dan Pemudi Indonesia Bertanah Air Satu Tanah Air Indonesia danKami Pemuda dan Pemudi Indonesia Berbahasa Satu Bahasa Indonesia”. Nasionalisme Indonesia menjadi kekuatan perjuangan bangsa.
SolidaritasRasa kebersamaan atau yang biasa disebut solidaritas merupakan suatu wujudnasionalisme yang penting dan harus ditumbuhkan saat ini. Rasakebersamaan dapat memberikan semangat atau spirit yang tangguh bagimasyarakat dan negara untuk terus membangun dan memajukan bangsatermasuk budaya nasional.




2.Kelemahan (Weakness)


Meniru Kebudayaan Bangsa Laingenerasi muda Indonesia justru menjadi korban dari negara-negara majuakibat publikasi budaya yang menyebar bahkan dapat “meracuni” generasimuda karena ketidakmampuan melakukan “filterisasi” berbagai “budaya”negara maju tersebut. 
Hutang Pemerintah IndonesiaBanyaknya hutang pemerintah Indonesia sehingga sulit menyediakankecukupan dana untuk pelestarian budaya.
Kurangnya Komunikasi Antara Pemerintah Dan MasyarakatPerbedaan pola pikir antara masyarakat dan pemerintah dapat menimbulkan perpecahan, sehingga dalam proses kontribusinya terhadap masalahkebudayaan tidak sama yang menyebabkan proses pengembangan dan pelestariannya terganggu.
Nasionalisme Hanya Untuk Kepentingan PribadiSaat ini, nasionalisme hanya menjadi tema-tema dalam diskusi, seminar, talk show dan forum lainnya. Nasionalisme mati suri. Dengan kata lain,nasionalisme tidak lagi berpihak pada rakyat bahkan bangsa Indonesia, tetapinasionalisme menjadi slogan kaum elite hanya untuk kepentingan pribadi dankelompok atas nama demokrasi.






3.Peluang (Opportunity)

a. Hasil KebudayaanDengan ditetapkannya Batik sebagai bagian dari kebudayaan oleh UNESCO,maka pada dasarnya bangsa Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar
untuk terus mengembangkan budaya-budaya nasional yang lain dari berbagaidaerah untuk menjadi bagian dari kebudayaan dunia. 
b. Wisata KebudayaanDengan dikembangkannya sektor pariwisata terutama wisata hasilkebudayaan daerah oleh pemerintah maupun masyarakat setempat akanmenghasilkan keuntungan bagi masyarakat maupun negara


c. Globalisasi Globalisasi merupakan media yang dapat difungsikan oleh Bangsa Indonesiauntuk mengelola budaya nasional menjadi go internasional. Sehinggamasyarakat dunia mengetahui bahwa Indonesia itu luas dan budayanya beranekaragam. Indonesia tidak hanya pulau Bali, tetapi Indonesia adaKalimantan, Sumatera, Sulawesi, Papua dan lainnya. Film “Love, eat and pray” yang sebagian ceritanya di Bali menjadi media promosi budayanasional pada dunia internasional bagi Indonesia, walaupun Bali sudahmenjadi trade mark pariwisata Indonesia.

d.InternetEra globalisasi yang didukung dengan teknologi internet mestinyadimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya nasional dengan caramempublikasikan atau bahkan “mendokumentasikan” pada dunia tentangkeanekaragaman budaya nasional bangsa Indonesia. Sehingga, masyarakatdari
bangsa lain dapat membaca, mengetahui dan mengenal budaya-budayanasional Indonesia.



4.Tantangan/Hambatan (Threats)

a.EvaluasiPerlunya evaluasi pada peran dan fungsi Departemen Kebudayaan danPariwisata pada Era Kabinet Indonesia Bersatu I dan II. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata harus lebih berperan sebagai lembaga yang bisa“menjual” dan “mendatangkan” keuntungan bagi negara denganmengembangkan dan melestarikannya. 

b.Perhatian PemerintahPemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus memperhatikan upaya pelastarian budaya nasional. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerahtidak boleh hanya memprioritaskan pada bidang politik dan ekonomi saja.Tetapi juga pada bidang budaya, karena budaya adalah bagian dari kehidupanmasyarakat karakter bangsa yang perlu memperoleh perhatian.

c.PendanaanPemerintah harus menyediakan kecukupan dana untuk pelestarian budayawalaupun pemerintah punya banyak utang. Bahkan pertanyaannya adalahseberapa besar utang tersebut yang sudah digunakan untuk melestarikan danmengembangankan budaya nasional.



d.Perkembangan TeknologiBangsa Indonesia harus siap menghadapi perkembangan era globalisasi yang berkembang sangat cepat terutama dengan semakin berkembangnya teknologiinformasi. Budaya nasional Indonesia mestinya dapat menjadi suatu kekuatannasional yang membanggakan dan dapat memberikan manfaat kepadamasyarakat


BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.Kesimpulan


a.Kebudayaan merupakan hasil kreasi manusia yang tidak dibentuk hanyadalam waktu hitungan jari, baik itu jari tangan maupun kaki. Kebudayaandibentuk dari awal kehidupan manusia, sampai akhir kehidupan manusia.Oleh karena itu, kebudayaan memang seharusnya dan selayaknya kita pertahankan dan lestarikan keberadaannya. Disamping untuk menghormatisegala yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita, kebudayaanmerupakan hal yang amat berharga dan tidak tergantikan. 

b.Salah satu tugas pemerintah dalam bidang kebudayaan adalah melakukan pelestarian, perlindungan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya budaya.Pada era otonomi seperti sekarang ini, tugas ini dianggap sebagai regulator,dinamisator dan fasilitator.

c.Mempelajari dan mengenal berbagai macam kebudayaan yang ada diIndonesia agar timbul di dalam diri seseorang untuk menjaga kebudayaanIndonesia dari pengaruh kebudayaan luar yang negatif.

d.Persoalan real yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimanamembentuk karakter bangsa (Nation Character Building). Bagaimana Nilai-nilai budaya banagsa yang telah mengakar kuat berhadapan dengan pusaranarus globalisasi yang demikian mengancam. Bagaimanapun juga khazanahkeragaman budaya dan heterogenitas masyarakat Indonesia, di satu sisimerupakan keistimewaan namun di sisi lain menimbulkan kekhawatiran.


2.Rekomendasi

a.Karakter Nasional (ciri khas budaya)Karakter nasional menyangkut tentang faktor manusia (masyarakat) danaspek kualitas yaitu sifat moral serta intelektualisme yang fundamental yangmerupakan ciri-ciri khas suatu bangsa. 

b.Hutang Pemerintah Indonesia
Banyaknya hutang pemerintah Indonesia sehingga sulit menyediakankecukupan dana untuk pelestarian budaya.

c.Perkembangan Teknplogi
Bangsa Indonesia harus siap menghadapi perkembangan era globalisasi yang berkembang sangat cepat terutama dengan semakin berkembangnya teknologiinformasi. Budaya nasional Indonesia mestinya dapat menjadi suatu kekuatannasional yang membanggakan dan dapat memberikan manfaat kepadamasyarakat.

d.Perhatian Pemerintah
Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus memperhatikan upaya pelastarian budaya nasional. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerahtidak boleh hanya memprioritaskan pada bidang politik dan ekonomi saja.Tetapi juga pada bidang budaya, karena budaya adalah bagian dari kehidupanmasyarakat karakter bangsa yang perlu memperoleh perhatian.


Referensi





Abdulsyani. Sosiologi: Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara. 2007.

http://beritasore.com/2009/06/22, diaksesl 1 Agustus 2009 jam 15.30 WIB.

Muhammadun AS. “ Membangun Kembali Nasionalisme Kaum Muda”, Republika,28 Oktober 2009.

Manfred B, Steger. Globalisme: Bangkitnya Ideologi Pasar. Yogyakarta: Lafadf.2006

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.2003