Sabtu, 10 Maret 2012

Manusia Dan Kebudayaan

MANUSIA & KEBUDAYAAN
Dua pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur–unsur yang membangun manusia:
Manusia terdiri dari 4 unsur :
Ø  Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu;
Ø  Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak;
Ø  Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran;
Ø  Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
Manusia Sebagai Satu Kepribadian
Mengandung Tiga Unsur :
1.      ID, yang merupakan kepribadian yang paling primitif dan paling tidak Nampak
2.      EGO, merupakan bagian satu struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari ID
3.      SUPER EGO, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir; Muncul kira-kira umur 5 tahun; ID dan EGO berkembang secara internal dalam diri individu

HAKEKAT  MANUSIA:
1.     Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
2.     Makhluk ciptaan Tuhan yan sempurna
3.     Makhluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
4.     Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya



Pengertian Kebudayaan
1.     Menurut E.B. Taylor (1871); Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan– kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat
2.     Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
3.     Menurut Sutan Takdir Alisyahbana; Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir
4.     Menurut Koentjaraningrat; Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya
5.     Menurut A.L. Krober dan C. Kluckhon; Mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas- luasnya
6.     Menurut C.A. Van Peursen mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam
7.     Krober dan Kluckhon mendefinisikan kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai




Unsur- Unsur Kebudayaan:
1.     Menurut Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah terdiri dari 4 unsur yaitu : alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik
2.     Menurut Bronislaw  Malinowski  unsur kebudayaan terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan
3.     Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu:
 1. Sistem religi;
2. Sistem organisasi kemasyarakatan;
3. Sistem pengetahuan;
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi;
5. Sistem teknologi dan peralatan;
6. Bahasa;
7. Kesenian

Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1.     Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
2.     Kompleks aktivitas
3.     Wujud sebagai benda



Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai, menurut C. Kluckhon dalam karyanya variations in value orientation  (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:

1.     Hakekat hidup manusia: hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern. Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula dengan pola-pola kelakuan tertentu
2.     Hakekat karya manusia: setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, untuk hidup, kedudukan/kehormatan, gerak hidup untuk menambah karya
3.     Hakekat waktu  manusia: hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, orientasi masa lampau atau untuk masa kini
4.     Hakekat alam manusia: ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam, ada juga yang harus harmonis dengan alam atau manusia menyerah kepada alam
5.     Hakekat hubungan manusia: mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal (orientasi pada tokoh-tokoh). Ada pula berpandangan individualistis

Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
1.     Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri misalnya: perubahan jumlah dan komposisi penduduk
2.     Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup


Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru, Diantaranya :
1.     Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut
2.     Pandangan  hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama
3.     Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru
4.     Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut
5.     Apabila unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan

Kaitan Manusia Dan Kebudayaan:

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini  dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.     1.Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya
2.    2.Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia;
3.    3.Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar